THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
Selamat datang di blog etika profesi IT !!!!!!!!!

Jumat, 20 November 2009

Security


A.Dasar Security
Kriptografi
Kriptografi adalah cabang dari ilmu matematika yang memiliki banyak fungsi dalam
pengamanan data. Kriptografi adalah proses mengambil message dan menggunakan
beberapa fungsi untuk menggenerasi materi kriptografis (sebuah digest atau 
message terenkripsi).
Kriptografi adalah salah satu dari teknologi yang digunakan dalam layanan security
seperti integrity, confidentiality, identity dan non repudiation.
Tipe Security Services
Sebelum kita memasuki bahasan dasar fungsi kriptografi, kita pelajari terlebih
dahulu beberapa security services penting yang digunakan dalam sebuah aplikasi :
Authentification – Adalah proses verifikasi indentitas dari pengguna pada akhir
jalur komunikasi.
Confidentiality – Jika kita mengirimkan data sensitive melalui sebuah jaringan, kita
ingin memastikan bahwa hanya penerima yang dituju yang dapat membacanya.
Integrity – Kita ingin memastikan bahwa data yang kita terima tidak mengalami
pengubahan, penambahan ataupun pemisahan.
Non-repudiation – Service ini dapat menunjukkan bukti bahwa pengirim telah
mengirimkan message, atau penerima telah menerima message.
Authorization – Untuk memastikan bahwa user memiliki hak akses spesifik
terhadap data penting maupun sumber data.
Message Digests
Sebuah message digest juga disebut sebagai digital fingerprint. Sebuah message
digest adalah sebuah kesimpulan matematis dari sebuah message atau file. Hal ini
untuk memastikan integritas dari message atau file. Sehingga dapat memberikan
informasi bahwa sebuah message telah mengalami perubahan atau tidak. Mengubah
satu karakter dari sebuah file atau message dapat menyebabkan perubahan drastis
dari message digest. Digest terbuat melalui sebuah proses yang sangat menyulitkan
untuk membuat dua file atau message yang berbeda dengan message digest yang
sama.
Sebuah message digest berfungsi dalam satu alur fungsi. Sebuah message digest
relatif mudah untuk diproses, namun sangat sulit jika dilakukan dengan cara
sebaliknya. Dari sebuah message digest, sangat sulit untuk mengolah dan membuat
sebuah message yang dapat menghasilkan message digest yang sama.
Kriptografi Symmetric Key
Dengan kriptografi symmetric key, sebuah message dapat terenkripsi dan terdekripsi
menggunakan key yang sama. Baik pengirim maupun penerima message harus
memiliki key yang sama supaya proses tersebut berjalan dengan sukses. Pengirim
menggunakan key rahasia untuk mengenkripsi message, sedangkan penerima
menggunakan kunci yang sama untuk mendekripsi message. Sekali message telah
terenkripsi, message tersebut dapat dikirimkan melalui jaringan tanpa dipahami oleh
penyadap.
Kriptografi Asymmetric Key
Permasalahan dari symmetric key adalah kedua pihak harus memiliki key yang
sama. Key tersebut harus dikirimkan secara aman menuju penerima dari beberapa
sebab sehingga key dapat dicuri dan digunakan untuk mendekripsi sebuah message.
Dengan menggunakan asymmetric keys, pengirim mengenkripsi message dengan
menggunakan public key penerima. Kemudian penerima mendekripsi message
tersebut menggunakan private key. Private key hanya dimiliki oleh penerima. Antara
private dan public key merupakan komplemen matematis sehingga message yang
terenkripsi menggunakan public key dapat terdekripsi menggunakan private key. Hal
tersebut secara komputasi juga sulit untuk membuat private key ulang
menggunakan public key.
Kriptografi Public Key
Algoritma public key menuntut penggunaan complementary key secara terpisah
dalam proses enkripsi dan dekripsi. Hal ini menunjukkan kepastian bahwa akan
memakan waktu yang sangat lama untuk mengetahui private key melalui
pengolahan public key. Tuntutan ini membuat distribusi public key menjadi mudah
tanpa mengkhawatirkan kerahasiaan dari private key.
Algoritma public key yang amat popular adalah algortima RSA. Keamanan dari RSA
telihat dari tingkat kesulitan faktorial numerik dalam cakupan yang besar.
Digital Signature
Sebuah digital signature mirip dengan message digest kecuali bahwa digest
dihasilkan oleh private key dari sebagian personal atau entitas. Public key digunakan
dalam verifikasi bahwa message yang ditandai berasal dari penanda.
Key Management
Salah satu permasalahan dari kriptografi public key adalah key management.
Bagaimana anda mengetahui bahwa public key yang anda gunakan dalam verifikasi
otentifikasi dari digital signature adalah public key asli yang dikirimkan oleh
pengirim?
Digital Certificates adalah messages yang dibuat oleh Certification Authority (CA)
yang menyertakan keabsahan entitas dari public key. Pada dasarnya, Digital
Certificates adalah container dari Public Keys.
Untuk mendapatkan sertifikat dari CA, sebuah entitas menyertakan dokumentasi
yang membuktikan eksistensi dari identitas. Setelah melalui proses verifikasi
identifikasi, CA kemudian menandai public key dari identitas yang menggunakan
private key dari CA.
Namun kita telah menciptakan problem yang lain. Bagaimana kita memverifikasi
bahwa public key dari CA adalah asli? Anda akan mengetahui bahwa kita hanya
membuat rangkaian dari keabsahan.
Solusinya adalah penandaan certificate secara pribadi. CA menandai public key
menggunakan private key yang sesuai. Kemudian certificate yang telah ditandai dan
mengandung public key dari CA akan didistribusikan secara bebas. Hal ini dikenal
sebagai root certificate. Certificate yang ditandai secara pribadi dapat dibuat dengan
mudah oleh siapapun. Aplikasi seperti web browser dan email umumnya disertai
dengan root certificates dari Certificate Authorities yang diterima secara luas.
B.J2ME Security
Protection Domains – Sebuah protection domains mendefinisikan rangkaian
permissions yang disertakan pada MIDlet Suite. MIDP 2.0 menjelaskan bahwa paling
tidak terdapat dua buah protection domains : untrusted dan trusted domains.
Untrusted domains adalah pembatasan dimana akses terhadap protected API pada
kondisi default tidak diijinkan. Seorang user secara eksplisit harus mengatur tipe
akses MIDlet Suite terhadap API. Untrusted MIDlets (berjalan di untrusted domains)
tidak memerlukan user permission dalam mengakses protected API.
Untrusted dan trusted domain menyediakan akses yang tak terbatas pada Record
Management, MIDlet life cycle, LDCUI, Game dan Multimedia API. Bagaimanapun,
API untuk koneksi HTTP dan HTTPS menuntut kejelasan permissions dari user jika
MIDlet Suite berjalan pada untrusted domain.
Sebuah protection domain adalah rangkaian dari ”Allowed” dan ”User” permissions
yang diberikan kepada MIDlet Suite.
Permissions
Terdapat dua tipe mode interaksi permissions, mode Allowed dan User. Pada mode
Allowed, user tidak diminta melakukan pengaturan permission saat MIDlet
mengakses sebuah API yang terproteksi. Sebuah aplikasi secara otomatis
memberikan hak akses terhadap resource dan interaksi dari user tidak diperlukan.
Dalam mode User, device menanyakan apakah user menginginkan untuk mencabut
atau memberikan hak akses MIDlet terhadap resource. Frekuensi dari pertanyaan
bergantung pada mode interaksi yang dipilih oleh user.
Mode Interaksi User
Sebuah user permission memiliki salah satu dari 3 mode interaksi berikut :
Blanket – User memberikan permission pada MIDlet Suite untuk mengakses
resource atau API secara permanen. User tidak akan lagi diminta melakukan
pengaturan setiap MIDlet Suite berjalan. Permission yang ada akan tetap eksis
hingga MIDlet Suite dihapus dari device atau user merubah permission tersebut.
Membuat sebuah permission adalah salah satu dari cara pengamanan akses
terhadap restricted APIs. Dalam MIDP, nama dari permission menggunakan nama
dari package dari API tersebut sebagai prefix dan bersifat case sensitive. Jika
permission tersebut ditujukan kepada sebuah class, maka penamaan permission
harus mengandung nama class dan package.
Sebuah MIDlet dapat menuntut adanya permission dengan mendeklarasikan MIDlet-
Permissions ataupun atribut MIDlet-Permissions-Opt pada application descriptor. Jika
MIDlet Suite menyertakan atribut MIDlet-Permissions, atribut permission tersebut harus diberi hak akses terhadap protection domain. Jika hak akses tidak diberikan,
maka proses instalasi akan dibatalkan.
Multiple permissions dituliskan menggunakan tanda koma (,) sebagai pemisah.MIDlet-Permissions: javax.microedition.io.Connector.http.MIDlet-Permissions-Opt: javax.wireless.messaging.sms.receive,javax.wireless.messaging.sms.send.
Membuat permissions pada MIDlet Suite menggunakan NetBeans Mobility Pack :








Trusted MIDlets – Sebuah MIDlet dapat diputuskan sebagai trusted application jika
authentifikasi dan integritas dari file JAR dapat terverifikasi oleh device dan terbatas
pada sebuah protection domain. Proses verifikasi dilakukan oleh device
menggunakan certificates.
Menandai MIDlet pada NetBeans Mobility Pack :
Untuk memberi tanda pada MIDlet Suite menggunakan NetBeans Mobility Pack, buka
project properties (klik kanan project name pada projects tab dan pilih Properties).
Periksa bagian ”Sign Distribution” :




C.Menggunakan Security dan Trust Services
API (SATSA)
Security and Trust Services API (SATSA) terdefinisi dalam Java Spesification Request
(JSR) 177. SATSA adalah sebuah pilihan package yang menyediakan APIs untuk
fungsi – fungsi security seperti manajemen digital signatures, pembuatan message
digest dan digital signatures, berhubungan dengan Java Cards dan operasi kriptografi lainnya.
Contoh berikut ini menunjukkan cara pembuatan message digest dan enkripsi
sebuah message menggunakan symmetric keys :
Membuat Message Digest :
/*
* DigestMidlet.java
*
*/
import javax.microedition.midlet.*;
import javax.microedition.lcdui.*;
import java.security.*;
public class DigestMidlet extends MIDlet {
public void startApp() {
String message = "I LOVE JENI!";
System.out.println("Generating digest for message: " +
message);
byte[] digest = generateDigest(message.getBytes());
System.out.println("SHA-1 Digest:");
for (int i=0; i
System.out.print(digest[i] + " ");
}
System.out.println();
}
public void pauseApp() {
}
public void destroyApp(boolean unconditional) {
}
public byte[] generateDigest(byte[] message) {
String algorithm = "SHA-1";
int digestLength = 20;
byte[] digest = new byte[digestLength];
try {
MessageDigest md;
md = MessageDigest.getInstance(algorithm);
md.update(message, 0, message.length);
md.digest(digest, 0, digestLength);
} catch (Exception e) {
System.out.println("Exception: " + e.getMessage());
}
return digest;
}
}
Pengembangan Perangkat Mobile 8
J.E.N.I.
Sun Java Wireless Toolkit 2.3 menyediakan dukungan JSR 177 (atau SATSA) :
Proses Build dan Run file DigestMidlet :
  1. Buka aplikasi Ktoolbar dari Wireless Toolkit :




  1. Pilih “New Project” kemudian tentukan nama project dan class MIDlet :




3. Pilih “JWTI” sebagai Target Platform. Tandai pilihan “Security and Trust Services
APIs (JSR 177) dan kilik “OK”.







4.Buat file dengan nama DigestMidlet.java pada direktori : WTK/apps/SATSA/src
(WTK adalah direktori instalasi dari Sun Java Wireless Toolkit, secara default
adalah C:\WTK23, dan SATSA adalah nama project).
5. Klik ”Build”
6. Klik ”Run” untuk menjalankan MIDlet pada emulator. Jika anda menjalankan
MIDlet pada emulator, anda tidak akan mendapatkan output grafis apapun. Output
yang akan dihasilkan adalah berupa console pada WTK Tollbar.






0 komentar: